Senin, 18 Mei 2015

Konfigurasi GlusterFS (CentOS 6,6) mode Replication



Table Address

  • Server1->192.168.1.10
  • Server2->192.168.1.11
  • Client1->192.168.1.12

Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui apa itu GlusterFS
2. Untuk mengetahui fungsi dan jenis- jenis dari GlusterFS
3. Untuk mengetahui kofigurasi GlusterFS

Konsep Dasar

A.   Pengertian GlusterFS
      GlsuterFS adalah Clustered file system yang bersifat open source yang dapat beroperasi dengan kapasitas petabyte dan menangani ribuan client. GlusterFS menggabungkan disk, memori dan pengolahan data dari beberapa modul server dalam sebuah ruang yang berdiri sendiri. GlusterFS dirancang untuk memenuhi kebutuhan ruang penyimpanan bagi pengguna dan dapat memberikan kinerja yang luar biasa untuk beban kerja yang beragaram.
Gluster bersifat modular yang memungkinkan administrator menambah atau mengurangi modul server sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mislanya seorang administrator dapat melakukan konfigurasi system server secara mandiri dengan cepat menggunakan GlusterFS dan kemudian mengembangkan system sebagai kebutuhan tumbuh.

B. Fungsi dan Jenis-Jenis GlusterFS
    GlusterFS dapat di buat dalam beberapa mode atau jenis. Mode yang sering seorang administrator gunakan adalah sebagai berikut :

1. Distributed.
    Mode Distribute adalah mode dimana file-file di distribusikan ke dalam cluster.
2. Distribute Replicated
    Mode Distribute Replicated adalah replikasi data diantara dua node (disk) dalam cluster.
3. Distibute Striped
    Mode Distibute Striped adalah memecah file diantara node node dalam cluster, biasanya digunakan     untuk mengakses file yang sangat besar.

Konfigurasi

  • Masuk ke file hosts dengan perintah “vi /etc/hosts” untuk menginisialisasi nama alamat server agar lebih mudah. Jika sudah langsung di save lalu reboot server

  • Jika sudah selesai mereboot download terlebih dahulu repository glusterfsnya agar bisa diinstall. Download pada server1 dan server2nya dengan perintah "wget -P /etc/yum.repos.d http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/RHEL/glusterfs-epel.repo"
Server 1 


Server 2



  • Sekarang kita install glusterfs di server1 dan di server2nya dengan perintah “yum install glusterfs-server” maka ada tampilan seperti ini. ketik "y"
Server 1



Server 2

  • Aktifkan gluster dan rcpbindnya dengan perintah "service glusterd start" dan "service rcpbind start"
Server 1


Server 2


  • Sekarang periksa glusterfs dan rcpbind sudah berjalan dengan baik atau belum dengan perintah "chkconfig --level 235 glusterd on" dan "chkconfig rcpbind on"
Server 1


Server 2


  • Buat direktori dimana tempat data akan disinkronisasikan pada masing2 server dengan perintah "mkdir /data"
Server 1


Server 2

  • Gabungkan server 1 dengan server 2 dengan perintah "gluster peer probe server2.rifki.com"
  • Lalu cek apakah antara ke 2 server berhasil digabungkan atau belum
  • Buat nama volume agar nanti data dapat disimpan pada kedua server dengan perintah "gluster volume create testvol replica 2 transport tcp server1.rifki.com:/data server2.rifki.com:/data force"
  • Lalu aktifkan volume tersebut dengan perintah "gluster volume start testvol"
  • Cek koneksi antara server1 dan server2. Pastikan bacaannya ESTABLISHED dengan perintah "netstat -tap i grep glusterfsd" 
Server 1


Server 2


  • Cek volume brick yang telah digabungkan dengan server 2 dengan perintah "gluster volume info"
  • Pada client, inisialisasi juga nama komputernya, termasuk nama server1 dan server2 ditambahkan. Lalu reboot client dengan perintah "vi /etc/hosts"
 
  • Setelah di reboot, install glusterfs pada client dengan perintah "yum install glusterfs-fuse"
  • Buat direktori untuk memounting glusterfs. Disini saya memakai perintah “mkdir /mnt/glusterfs”
  • Mounting glusterfs pada client dan cek apakah sudah berhasil di mount atau belum dengan menggunakan perintah “mount”

  • Kemudian edit “file /etc/fstab” yang berguna untuk memounting automatis

  • Coba buat file di client (contoh: “touch rifki.txt”) lalu cek di server1 dan server2. Jika ada maka berhasil melakukan sinkronisasi data



Jumat, 15 Mei 2015

LAB 7 User Login Management


Tujuan Pembelajaran:
The Purpose:
  • Mengetahui cara mengubah nama identitas pada Routerboard MikroTik.
  • Mengetahui cara memanajemen pengguna di Routerboard MikroTik
  • Mengetahui cara memanajemen servis di Routerboard MikroTik
  • To know change the name of identity at Routerboard MikroTik.
  • To Know manage users in Routerboard MikroTik
  • To know service management on RouterBoardo Mikrotik
Konsep Dasar:
Basic Concepts:

            User Management atau manajement pengguna adalah fitur yang memungkinkan administrator sebagai super-user untuk memberikan dan mencabut kewenangan akun-akun selain akun miliknya (akun Administrator).

              User Management is a feature that allows administrators asthe super-user to grant and revoke authority accounts in addition to his account(account administrator).
Konfigurasi:

A. Mengganti Identitas pada RouterBoard
A. Change identity on RouterBoard

  • Masuk ke winbox
  • Ganti identitas RouterBoard dengan cara klik "System->Identity"
  • Open Winbox
  • Change identity RouterBoard by clicking "System->Identity"

  • Setelah itu ganti identitasnya
  • Change your identity
  • lalu lihat bagian atas toolbar pada winbox 
  • see the top of the toolbar on winbox

B.  Mengubah user "Admin" hanya bisa di akses oleh IP address tertentu dan menambahkan user
B. Change user "Admin" can only be accessed by a specific IP address and add user

  • pertama, untuk masuk ke user klik "system-users"
  • First, for open the user click"system->users"
  • Setelah itu klik 2 kali pada tulisan admin lalu klik kebawah pada tulisan "allowed address" dan isi IP address yang dibolehkan login dengan user admin
  • After that click two times on writing down the admin and then click on "allowed address" and IP addresses are allowed to fill login with admin user
  • Lalu tambahkan User dengan klik tanda "+" dan isi kolom nama dan password (dikosongkan juga boleh). lalu pada kolom "group" pilih full agar bisa mendapatkan hak akses full
  • And then add user to click "+" and fill in name and password. then coloum "group" select the full in order to obtain full access rights
  • Setelah itu coba keluar dan masuk lagi, tetapi sebelumnya ganti dulu IP pada laptop/pc menjadi "192.168.1.2" setelah itu masuk winbox lagi.  jika anda gagal masuk ke winbox. itu artinya anda berhasil membatasi hak akses
  • After that try to exit and enter again, But before changing the IP used in the laptop / PC to be "192.168.1.2" and then enter the winbox again. If you fail to enter into winbox. it means you managed to restrict access rights
  • Lalu coba anda masuk melalui user yang anda tadi buat. maka anda akan berhasil masuk ke winbox
  • and then enter via user that you had created. and then you succeed enter the winbox


C. Mengganti port Telnet dan membuat agar winbox hanya dapat diakses oleh IP PC

C. Changing the Telnet port and to make winbox can only be accessed by IP PC

  • Pertama, ganti port Telnet dengan port "8080" dengan cara klik "IP->Services"
  • first, change telnet port to port "8080" with click "IP->Services"
  • lalu ganti dengan port 8080
  • and then change the port to port 8080
  • Lalu klik 2 kali pada winbox dan klik kebawah pada kolom "available from" dan tambahkan IP yang boleh mengakses pada winbox
  • And the click twice on winbox  and click down on the coloumn "available form" and add the IP that may access the winbox
  • Lalu turn on telnet client pada pc/laptop
  • Turn on telnet client on pc/laptop 
  • lalu masuk cmd dan remote melalui telnet dan login dengan user admin. maka anda tidak akan bisa login
  • then enter cmd and remotely via telnet and login with the admin user. then you will not be able to login
  • anda akan bisa login jika masuk dengan user yang tadi anda buat
  • you will be able to login if entered by the user that you created earlier

Sabtu, 09 Mei 2015

LAB 3 Meremote RouterBoard Mikrotik


Tujuan Pembelajaran:

  • Untuk mengetahui berbagai cara meremote RouterBoard Mikrotik
  • Untuk mengetahui cara menambahkan dan mengubah IP via CLI maupun via GUI
Konsep Dasar:

          Remote Controller atau yang biasa disebut Pengendali jarak jauh merupakan sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah mesin dari jarak jauh. Istilah remote control juga sering disingkat menjadi remot saja. Pada umumnya, pengndali jarak jauh digunakan untuk memberikan perintah dari kejauhan kepada televisi atau barang-barang elektronik lainnya seperti system streo dan pemutar DVD. Remot control untuk perangkat-perangkat ini biasanya berupa benda kecil nirkabel yang digenggam dengan sederetan tombol untuk menyesuaikan berbagai setting, seperti misalnya saluran televisi, nomer trek dan volume suara

Konfigurasi:
A. Meremot melalui Winbox
  • Setting IP address pada client (windows) dengan IP 192.168.88.2
  • Buka aplikasi Winbox lalu login menggunakan IP address
  • Kemudian pilih IP lalu Address dan klik dua kali pada IP 192.168.88.1 dan ubah menjadi 192.168.5.1
  • Jika berhasil kita akan keluar secara otomatis (disconect) karena perbedaan jaringan
B. Mengubah IP mealui terminal

  • Jika kalian menggunakan RouterOS maka yang akan kalian temui adalah tampilan CLI. Namun pada Winbox kita juga bisa menggunakan terminal dengan cara klik pada new terminal. Jangan lupa untuk mengubah IP address pada client menjadi 192.168.5.2
  • Jalankan perintah ip address print
  • Karena mikrotik saya sudah mempunyai IP  maka kita ubah IP nya dengan cara mengetikan "ip address edit number=0 value-name=address" lalu enter. Kemudian ubah IP addressnya menjadi 192.168.4.1 dan tekan ctrl + o

C. Meremote melalui SSH

  • Pastikan IP client anda diubah terlebih dahulu menjadi 192.168.3.2. Kemudian buka aplikasi putty dan isikan IP address mikrotik pada host name 192.168.3.1. Lalu pilih open
  • Kemudian login sebagai "admin" dan tanpa password. Lalu tunggu hingga proses login selesai.


D. Meremote melalui Telnet
  • Aktifkan terlebih dahulu telnet client. Buka turn windows fitur on or off. Lalu ceklis pada telnet client dan pilih OK
  • Buka CMD (command Prompt) lalu ketikan perintah telnet 192.168.4.1 (IP mikrotik). Jangan lupa juga untuk mengubah IP addressnya menjadi 192.168.4.2
  • Kemudian login sebagai admin dan tanpa password
  • Maka anda sudah bisa meremotenya

E. Meremote melalui WebFig

  • Ubah IP client kalian menjadi 192.168.6.2 dan pastikan kalian terhubung dengan IP mikrotik(192.168.1.1)
  • Jika sudah buka browser lalu ketikan pada alamat situs 192.168.6.1 (IP mikrotik). Login sebagai admin dan tanpa password.
  • Lalu tunggu hingga proses login selesai


F. Meremote melalui HyperTerminal

  • Ubah IP client menjadi 192.168.7.2. Lalu buka aplikasi Hyperterminal. Pada bagian New Connection isikan Mikrotik sebagai nama dari koneksi tersebut.
  • Lalu isikan IP mikrotik agar dapat terhubung ke mikrotik dengan port 23 dan protocol tcp/ip
  • Kemudian login sebagai admin dan tanpa password
  • Lalu tunggu hingga proses login selesai